Selasa, 07 Juli 2009

Gambaran perkembangan kondisi sosial daerah merupakan salah satu tolok ukur untuk melihat sejauhmana keberhasilan program pembangunan kesejahteraan sosial yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Salah satu indikator yang dapat menggambarkan kondisi tersebut adalah Indeks Pembangunan Manusia. Menurut United Nations Development Program (UNDP), pembangunan manusia didefinisikan sebagai suatu proses memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk. Dari definisi tersebut, ditegaskan bahwa fokus pembangunan yang sesungguhnya adalah penduduk atau manusia itu sendiri. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa konsep pembangunan manusia sebagai suatu upaya pembangunan kemampuan diri manusia yang mengandung empat unsur, yaitu produktivitas, pemerataan, kesinambungan dan pemberdayaan.

Angka Melek Huruf (AMH), didefinisikan sebagai proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya, terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun atau lebih. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), adalah rata-rata lama belajar yang telah ditempuh oleh penduduk 15 tahun keatas sepanjang hidupnya yang dimulai dari pendidikan dasar, dengan uraian sebagai berikut : Perkembangan AMH sampai dengan tahun 2005 mengalami kenaikkan menjadi sebesar 99.7% dari 99.3% pada tahun 2002. Demikian juga halnya dengan RLS yang pada tahun 2005 mengalami kenaikan menjadi sebesar 11.3 tahun dari 11.1 tahun pada tahun 2002.

Pembentukan dan/atau perkembangan indikator AMH dan RLS tersebut tentunya tidak terlepas dari perkembangan sejumlah indikator yang terangkum dala bidang pendidikan, seperti : indikator akses pendidikan (Angka Partisipasi Murni/APM dan Angka Partisipasi Kasar/APK) dan indikator mutu pendidikan (Angka Mengulang, Angka Putus Sekolah, dan Angka Lulusan). Ini menunjukkan bahwa beberapa indikator akses pendidikan dan mutu pendidikan diyakini mampu memberikan pengaruh dan/atau kontribusi terhadap pencapaian indikator Angka Melek Huruf dan Rata-Rata Lama Sekolah.